Kata Kata Galau Sedih Kesepian
-- Tak jauh beda dengan sebelumnya hal-hal tersebutlah yang memancing
galau itu muncul, dan kamu semua pasti tau kan rasanya galau itu seperti
apa? sangat tidak mengenakan sekali, gundah dan marah pasti akan
menghiasi hari-harimu. tetapi kamu semua jangan sedih bila selalu
kesepian karena tak mempunyai pasangan, diluar sana banyak kok yang
masih mempunyai pasangan tetapi jauh lebih sedih dari kamu. maka dari
itu hendaknya kamu bersyukur tentang keadaanmu sekarang, dan terus
berusaha untuk mencari pengobat hati yang luka ini.
![]() |
Nah, buat sobat semua yang masih larut didalam kesedihan masa lalu ? dan
ingin Move On dari itu semua ? berikut
Tinjuku biru lebam, berkali-kali dinding rindu kuhantam. Darahku berdesir, berkejaran, asmara ini tak tertahankan
Jiwaku menghening,tak ada tangan yang memapah,tak ada pundak tuk kurangkul,semenjak sendiri jd sunyi;tentangku menjadi sepi
Seharusnya kita sudah harus mengenal luka, sebelum kau memikirkan jatuh cinta, agar airmata dapat lebih dewasa.
Bila rindu bagimu hanya sekadar sebaris ucap,dan kita telah menjadi aku dan kamu,biarlah kisah ini kupenggal dlm jarak spasi
Hening selalu datang untuk melayat kesedihanku, berhias gugur kamboja riwayat cinta dikuburkan dengan haru.
Biasanya ada pelangi setelah gerimis, namun dalam kisah cinta yang kuselami tak ada bahagia setelah tangis.
Waktu terasa cepat berlalu, namun aku masih tertinggal di sini, dijaring rindu yang dingin.
Kasih; sedalam apapun airmata kujatuhkan, kepedihan tak akan mengembalikan pelukan yang telah kau niatkan.
Bahkan aku tak bisa membencimu, ketika kau nyalakan tungku luka, dan aku melebur menjadi abu pembakarannya
Jika tak sengaja kita saling menyakiti, kita tak lupa akan ikrar di senja pertama untuk bisa sama bertahan
Tiada lagi yang lebih kusesali dari kepergian ini, selain bahwa sebuah pelukan tak akan pernah kita rasakan, lagi
Dan tatapanmu seakan lupa pada sebuah nama, penantian yang kunamakan setia, hanya kau anggap sebuah cerita lama.
Senja tlah berlalu, malam menjemput haru, sendiriku di kelilingi gemercik angin bertalu, kecewa rindu tak menemukan temu.
Di gerbang senja kau sempat menyemai kasih. Kini ia tumbuh berdaun cinta, berbunga asmara. Sedang engkau entah dimana.
Sependar terik menjadi manja ketika sayup semu merah waktu meramu senyummu.
Kau jauh disana, mencintaimu pun seperti sepasang mata buta, hanya dapat menerka melalui suara dan dirasa oleh debar dada.
Saat kumasuki hatimu, kutemukan banyak nama tertulis di dindingnya. Dengan perlahan satu persatu kulepaskan
Merindukanmu, aku bagai kembara dalam hempasan badai, mencari arah memeluk mimpi tentangmu hingga derunya usai.
Sepi ini, siapa yang mau peduli selain diriku sendiri, menimati kelam yang diam diam merangkul sunyi.
Kutanya pada pelangi. Adakah kau sisakan manik-manik embun yg bisa kujalin menjadi untaian kalung bahagiaku. Hanya untuk aku
Kau bulan aku mendung, sebagai kekasih aku bimbang saat remangmu dinikmati banyak orang.
Tuhan, bagian puisi ini adalah doa yang belum kuselesaikan, dapatkah Kau kabulkan jika ia harapan setengah jalan.
Ya Robbi, jika #rindu adalah rasa sakit yang tak menemukan muaranya, jadikan kematianku sebagai muara pertemuanku dengan-Mu.
No comments
Post a Comment