Header Ads

ad728
  • Breaking News

    Kenangan Bersamamu

    Puisi perpisahan sahabat
    Ingatkah di kau?
    Wahai kawan saat kita menari di bawah hujan saat pulang sekolah?
    Saat kau mendorongku hingga jatuh ke lubang becek?
    Saat ku tertawa terbahak bahak melihat kau dimarahi ibumu.


    Ingatkah di kau?
    Saat pertama kali kita bertemu?
    Di kelas itu kau menyapaku dengan malu
    Di kelas itu kau menanyakan namaku
    Di kelas itu kau berkata ''anak pindahan mana''


    Ingatkah di kau?
    Saat ku contek perkalianmu saat hari kamis itu
    Saat kau ajarkanku perkalian karena otakku sungguh dodol
    Saat kau meminjam kamusku.


    Untukmu sahabatku
    Kau teramat jauh di sana
    Habis doa kukunyah
    Habis mata kupandang
    Namun kau masih jadi bayang rindu.


    Tanah ku berpijak dan tanah kau berpijak terlalu jauh
    Bahkan rindu yang kupunya tiada bisa menawar rasa kangenku
    Hanya bisa kuharap dalam sia.


    Tuhan dengarkanlah ini
    Sampaikanlah sepotong rindu ini untuk seseorang
    Dia jauh dia baik dia menyayangiku
    Dia sahabatku.


    Di sini aku hanya berharap
    Berharap agar dikau tiada lupa cara pulang
    Berharap kau balas rinduku
    Hanya kehadiranmu yang kunanti.

    Meski kau jauh di ambang laut
    Muka tiada bisa bertatap
    Kau tetap dekat
    Karena setiap hitam menjelang kupeluk engkau dengan mimpi .


    Kenangan tentangmu masih tertancap di kalbuku
    Masih jelas kurasa
    Karena kau pergi tanpa menghapusnya.


    Tiada usah khawatir di kau
    Ku disini bersumpah memaku rindu ini di tanah pertama kau lahir
    Ku tunggu kau pulang menyambung kenangan yang ada.


    Hatiku sakit saat teringat akan engkau
    Saat kuingat kenangan kenangan kita aku sesak
    Hati ini lebur tercekam tanpa relung udara
    Aku sakit di sini.


    Memang tiada selamanya yang pergi akan pulang kembali
    Contohnya dirimu yang tiada akan kembali meski seratus tahun jasad ini memaku.


    Selamat tinggal sahabat
    Terima kasih untuk potongan cerita
    Terima kasih untuk hangat yang kau suguh
    Aku akan menyimpan kenanganmu di lubang hati.


    Aku sangat merindukanmu


    Aku sangat merindukanmu....
    Rinduku ini begitu besar 
    Menahannya sudah tiada kuat hatiku
    Hatiku sudah terlalu remuk.

    Aku sangat merindukanmu....
    Wahai sahabatku disana 
    Apakah engkau juga merindukanmu
    Sama seperti aku merindukanmu.

    Aku sangat merindukanmu....
    Saat saat bersama denganmu dulu selalu kurindukan
    Meski setiap rindu itu harus kubayar dengan sengsara.

    Aku sangat merindukanmu....
    Fotomu selalu menjadi pelampiasan rindu
    Iya, foto hitam putih itu kujadikan pengganti dirimu.

    Aku sangat merindukanmu....
    Tuhan jagalah dia di sana
    Ingatkanlah ia bahwa di sini ada orang yang merindukannya dengan darah.


    Jangan pernah lupakan aku


    Kubuka mataku dari hitamnya tidur
    Kulihat cahaya itu menguak dara mataku
    Memaksaku menatap warna
    Bisa kulihat dengan warna biru di buta mata.

    Teringat akanku tentangmu sahabat
    Apa kabar di kau?
    Lama sudah kita tiada berukhuwah
    Putus bagai cincang.

    Kuharap di sana engkau tiada melupakan aku


    Teman Bagai Bintang


    Sahabat kau bagai bintang di hitam langit
    Kau selalu ada meski aku tiada melihatmu
    Kau ada tepatnya di daging ini
    Daging merah bernama hati.

    Kau jauh di sana
    Terhalang jarak dan jutaan jengkal jarak
    Tiada bisa kulihat selain rindu yang tebal
    Kau jauh bagai bintang.

    Cahayamu bisa kulihat
    Bukan dengan mata 
    Tapi dengan rindu yang sekarat
    Kutatap ia dengan gelap hitam.

    Kau tiada bisa kugapai
    Karena takdir membekukan nyata
    Kenyataan bahwa kita tiada akan bersama
    Hanya bisa menatapmu jauh.

    Sahabat tiada peduli seberapa jauh kita
    Aku disini engkau disana
    Saling memanggil dengan rindu
    Mendoa dalam diam.

    No comments

    ;}}

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728